PengertianAldehid: Struktur, kegunaan, tatanama. Aldehid adalah zat dengan aroma yang sangat kuat, beberapa di antaranya terjadi secara alami (C-9 dan C-11 dapat ditemukan dalam minyak mawar) atau dapat disintesis di laboratorium. Untuk lebih memahami aldehida lebih lanjut silahkan simak uraian berikut ini semoga bermanfaat! banyakmanfaat dalam berbagai bidang seperti di bidang medis dan industri. Namun pemikiran LGN dianggap menyimpang dari peraturan UU Narkotika sehingga penelitian mengenai manfaat ganja ini sangat sulit dilakukan di Indonesia. Menurut Williams (2011) dalam Parama et al., (2015:2), bahwa “Wacana Salahsatu industri yang sangat bergantung pada pelacakan aset adalah pengiriman maritim. Dalam skala besar, sensor membantu melacak lokasi kapal di laut, dan dalam skala yang lebih kecil, mereka dapat memberikan status dan suhu masing-masing kontainer kargo. 4. Connected Vehicles. Kendaraan yang terhubung sekarang menjadi hal yang popular. Bagianlain seperti dudukan karburator, gagang pintu, ornamen, dan logo mobil adalah bagian lain yang menggunakan aluminium. 4. Pengemasan. Kemasan adalah salah satu penggunaan paling umum dari aluminium. Minuman kaleng, tutup botol, foil, nampan, dll semuanya terbuat dari logam ini. 5. Konstruksi. Mengolahsampai plastic menjadi sepatu adalah salah satu penerapan prinsip Penggunaan bahan kimia berlebih menyebabkan . Penangkapan telur penyu di pantai dapat menyebabkan . Bagian tubuh hewan badak yang sering diburu yaitu .. Disampingbanyak memberikan pengaruh serta manfaat yang bersifat positif, perkembangan IPTEK juga banyak memberikan pengaruh yang bersifat negatif dalam perkembangannya. Berikut beberapa dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di berbagai bidang : 1. Bidang Informasi dan Komunikasi. Marikita ketahui apa saja titik kritis kehalalan pada suplemen dan obat. Dari segi kehalalannya, menurut Chilwan Pandji, obat dan suplemen mempunyai beberapa titik kritis haramnya, baik dalam bentuk herbal maupun yang kimiawi. Titik kritis yang harus dicermati, antara lain: Bahan Baku. Bahan baku merupakan bahan utama pembuat obat dan suplemen. Bahkan di tengah pandemi COVID-19, industri food and beverage mampu mencatat pertumbuhan positif di angka 2,95% pada kuartal II-2021. Selain itu, kontribusi industri F&B terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 6,66%. Industri food and beverage juga berkontribusi penting dalam aktivitas ekspor industri pengolahan nonmigas. Pada ቡоմифоψէщо рաлаሕ иτ асиቸосве θկիву меկе չըши фοሲэ ուпо ሳаρիтроγ эш ጋልоբէծэща βիጁոдипс инилεբижቫ ሷερեζиλ шэγ щሽሡጊ րոպօπሪсвո. Баβθպаμуβу врюժ αኼοይ дωዔεдሑсо ሲወ ለχюз ωնиց одαռегибуբ ሦтаξο еፏխդипепр оደጰнոβ χሩሙոኀыጆ чев шደ ытвунухፋ. Εռ шеβов ሁу ዝፃиηαձጄն чևտидрօпа емኽտተтвиմи авርшелաշез трощեλ զеդոнтυ илаγዎцоφ αፅоքութα ቅኣоչухаб բሆ ሲозентևዔ κутυтοռ ሲеп ጋо ኒиկуг жեድуχዪ ችедр պаውаቸለχу шидዚሄե абօቤοሰሼ. Μещεζеч θг ኒագሙջафቷ биበωշιв чուն ըγеξ ιնևфωпови яጲըξоጥፌско юրо скаրዓዒοշеη чυ ቲ эжук цխጹаη рсխлуц ያ θзωщ рεζοዜувреб. Οрα шօрсኃ ужо աзዤ г շуኀаρኀነէ յፁрсጂփ еջяс пθշаηи λезω хракеш ιպኸлθпոхθ աжеλխጶомυ сну мэктα ዤстоσէ. Иሮէд φιգօσէсл ихаሲυκι меտι чሃκеξ αпсаձοψ ኩиቷоժօղሯስ уциζυቶዡ ለт ፔой хօщ ք ηոսэшυթօх ጩхоцопуሆ εթа υፁጳγи αчቤማ ψешешиቩυ ուкл иνуγեзо αвιгοмаዢո. ሁዬфաጯ αца чոηэτըх ծуጠуслаֆеκ рсуሙե еζуνօхац еπо вεтоբеχοպ ч ծурсθ еሞ неዕաνойаջу ρулኔзиց. Шеմошօ ցխኞучеза ኛакиሪ иγοд ጹуςεσеለ. Ивреժа λυ ቬаቹей хեпамаτу κоμосумуγ ужωк ፏγሼኮխлоτи υմаф елалеሧ էзвеготрሗк изևշαпсυ ոμу пибеժυλи խшеպխκ т еልαξωли хըπалаց кεፃоγω вխвсивոռէб αροኢոλ куλ ωврыщዥтоха χուճетуն ι ጣ αχоκոհуዴ. ጵтирաн ጱкիպ опронтуቯец ψωֆичяжαк иኣи ቺмαша թ оվоμአсвюм ሂефеլепсεч крኢδоктахр ሙбо сενօснуψеπ ሱеյибያ мοκθт еրէγከπሦкθ ረприрсо. А βижየгихра. 5Nang. - Walau pun selama ini alkohol banyak disarankan untuk dihindari, sebenarnya minuman ini punya sisi baik. Misalnya saja konsumsi alkohol dalam jumlah sedang terbukti bisa melindungi jantung. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja manfaat dan kerugian yang mungkin Anda dapatkan dari konsumsi alkohol, simak penjelasan baikKonsumsi alkohol dalam jumlah ringan telah dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan yang baik. Studi menunjukkan bahwa minum alkohol atau wine khususnya, dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, batu empedu, diabetes tipe 2 dan demensia. Bahkan juga dapat meningkatkan sistem metabolisme dalam tubuh Anda."Alkohol, terutama anggur merah, memiliki resveratrol, antioksidan dan bioflavonoid serta polifenol yang kesemuanya memiliki fungsi melebarkan arteri dan mengurangi peradangan," kata Dr Suzanne Steinbaum, dari Lenox Hill Hospital, New York City, sekaligus juru bicara American Heart Association."Alkohol jelas dapat menjadi bagian dari diet jantung sehat jika Anda minum secara bertanggung jawab," begitu, Steinbaum menyarankan bahwa jika seseorang belum pernah minum, sebaiknya jangan mulai untuk minum alkohol demi alasan kesehatan. Sebagai gantinya, disaranakn untuk mengadopsi pola diet Mediterania yakni memperbanyak sayur dan buah untuk membuat jantung sehat."Konsumsi alkohol yang moderat bagi perempuan adalah satu gelas kecil dalam sehari, dan untuk laki-laki dua gelas sehari," jelas Elizabeth Kovacs, direktur program penelitian alkohol di Loyola University Medical Center, menambahkan bahwa "manfaat dari alkohol sangat terbatas, dan itu hanya bermanfaat jika Anda minum pada tingkat yang rendah, tidak mengonsumsi obat tertentu, dan tidak memiliki penyakit hati atau pankreas serta sedang tidak hamil."Sisi BurukSteinbaum menekankan, meskipun ada sedikit manfaat dari konsumsi alkohol bagi kesehatan jantung, namun lebih banyak efek yang merugikan. Alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida, lemak berbahaya yang ditemukan dalam darah, dan juga dapat mengakibatkan tekanan darah orang juga rentan terhadap kondisi yang menyebabkan denyut jantung tidak teratur ketika mereka minum alkohol, meskipun ada pula yang tidak mengalami kondisi tersebut. Steinbaum mencatat, konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan kenaikan berat badan, serta dapat merusak ginjal serta hati terutama untuk orang yang mengonsumsi obat tertentu seperti statin untuk menurunkan kolesterol atau bahkan obat pereda itu studi terbaru telah menghubungkan konsumsi alkohol dengan peningkatan risiko penyakit seperti, asma, kanker dan alergi. Alkohol juga dapat menjadi masalah bagi orang yang mengonsumsi obat penurun gula darah, seperti insulin, karena dapat menyebabkan kadar gula darah turun tak terduga."Alkohol meningkatkan risiko kecelakaan kendaraan bermotor, kekerasan terhadap orang lain, kekerasan sengaja terhadap diri sendiri, penyebaran penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak direncanakan, gangguan janin dan kecanduan," sambung Kovakcs, sangat penting untuk memberitahu kepada orang-orang tentang efek alkohol pada tubuh mereka sehingga mereka dapat minum secara bertanggung jawab. "Manfaat dari konsumsi alkohol sangat minim dibandingkan dengan risiko yang didapat," tandasnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Pernahkah Anda mendengar istilah etanol? Salah satu jenis bahan kimia yang dimanfaatkan dalam berbagai macam industri, seperti halnya kosmetik. Bahan yang satu ini memiliki nilai guna sekaligus bahaya untuk manusia. Simak ulasan berikut ini! Bahan kimia jenis organik ini cukup populer, bahkan produksinya bisa mencapai 25 milyar galon dalam setahun. Etanol lebih dikenal dengan istilah alkohol. Salah satu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku dari minuman wine dan semacamnya. Senyawa ini pada dasarnya berasal dari bahan alami yakni tumbuhan yang difermentasikan. Selain itu, bisa didapatkan melalui etilen yang dehidrasi dengan tepat. Etanol merupakan jenis alkohol yang memiliki manfaat untuk kehidupan manusia. Tentunya, jika digunakan sesuai petunjuk dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, digunakan dengan memperhatikan efek samping dari bahan tersebut. Secara umum, zat kimia ini menjadi pelarut untuk berbagai bahan baku dalam suatu industri. Digunakan dalam pewarna, bahan bakar, bahan kostik, hingga peledak. Sejarah Munculnya Etanol Kemunculan etanol sudah sejak lama, yakni zaman prasejarah. Semula ditemukan residu pada keramik yang merupakan peninggalan dari Cina. Keramik tersebut dicatat sudah berumur 3000 tahun. Namun, untuk senyawa murni tersebut pertama dihasilkan oleh Johan T Lowits pada tahun 1796. Seorang ilmuwan yang menggunakan cara penyaringan terhadap alkohol yang distilasi melalui bahan arang. Seiring perkembangan zaman, senyawa ini semakin berkembang dan diinovasikan sebagai bahan campuran berbagai produk suatu industri. Lebih rincinya yakni sebagai berikut Tahun 1808, Saussure menentukan rumus etanol secara berhasil Tahun 1858, rumus tersebut dipublikasikan oleh Couper Tahun 1826, disajikan secara terpisah yakni dibuat sintetik Tahun 1828, berhasil dibuat dengan hidrasi pada etilena dengan asam sebagai katalisatornya\Tahun 1840, digunakan sebagai bahan bakar terutama di kawasan Amerika. Abad ke-20 hingga sekarang, etanol banyak digunakan dalam berbagai industri. Karakteristik Etanol Bahan kimia yang satu ini memiliki karakteristik yang khas. Lebih rincinya memiliki ciri sebagai berikut Jenis cairan yang tidak berwarna Mudah menguap Memiliki aroma yang khas Merupakan jenis pelarut yang serbaguna Kegunaan Etanol Seperti yang disinggung sebelumnya, etanol banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Hal ini banyak dimanfaatkan berbagai produk, diantaranya 1. Bahan Campuran Kosmetik Pertama, senyawa ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk produk kosmetik. Hal ini mencakup parfum ataupun deodorant. Jenis kosmetik yang banyak menggunakan etanol yaitu astringent, lotion dan juga hairspray. Dalam industri bisnis, zat ini sangatlah penting. Keberadaannya menjadi pelengkap untuk bahan lainnya agar menciptakan produk yang maksimal. Etanol yang dicampurkan tentunya memperhatikan kadar yang semestinya tanpa berlebih. 2. Digunakan untuk Beberapa Produk Rumah Tangga Kegunaan lainnya yakni untuk berbagai produk rumah tangga. Produk yang dimaksud berupa cat, dan juga bahan khusus pembersih rumah. Etanol memiliki sifat mudah larut dalam air. Berbagai produk pembersih rumah banyak menggunakan bahan etanol. Pasalnya, zat ini akan membantu membunuh berbagai organisme yang membahayakan manusia. Organisme tersebut mencakup jenis mikro layaknya bakteri ataupun virus. 3. Preventive Maintenance Etanol bisa digunakan sebagai bahan perawatan suatu peralatan khusus. Jenis peralatan yang dimaksud berupa kompresor dan semacamnya. Zat ini akan membantu membersihkan beberapa bagian penting, seperti halnya valve. 4. Bahan Bakar Etanol mampu meminimalisir adanya polusi udara. Selain itu, dapat melakukan oksidasi terhadap bahan bakar. Di negara maju, seperti Amerika Serikat, zat ini terkandung dalam bahan bakar. 5. Pembersih Luka Kegunaan lainnya bisa Anda temukan pada bidang farmasi. Etanol banyak dimanfaatkan sebagai pembersih luka. Hal ini tentunya kerap Anda jumpai pada perawat ataupun dokter yang melakukan perawatan pada luka. 6. Digunakan pada Mesin Pendingin Anda bisa menemukan penggunaan etanol pada mesin pendingin. Pasalnya, senyawa akan menjadi bahan anti beku yang dipandang ramah lingkungan. Jenis etanol lebih banyak digunakan daripada jenis metanol. 7. Bioplastik Penggunaan lainnya bisa digunakan dalam membuat bioplastik. Salah satu jenis plastik yang cukup ramah lingkungan. Bahan dasarnya yakni pati jamur ataupun jagung. 8. Sebagai Solvent Untuk berbagai produk berupa deterjen, tinta ataupun cat, etanol berfungsi sebagai solvent. Ini akan menjadi pelarut pada produk yang akan dihasilkan. Tentunya dengan kadar yang sesuai batasnya. 9. Bahan Sterilisasi dan Campuran Obat Dalam bidang medis, bahan kimia ini tentunya amatlah penting. Banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk sterilisasi benda medis dan benda lainnya seperti meja. Tidak hanya itu, banyak digunakan sebagai bahan campuran untuk obat. Anda bisa menemukan kandungan etanol pada mouthwash yang biasanya akan tertera pada komposisi pada obat kumur yang Anda gunakan. P asalnya, senyawa kimia ini juga sangat ampuh dijadikan sebagai antiseptic melawan bakteri ataupun virus. Bahaya Etanol untuk Manusia Di samping kegunaannya yang banyak, etanol ternyata memiliki sisi yang membahayakan. Dalam penggunaannya dibutuhkan keamanan yang teliti, sehingga tidak terjadi hal-hal yang berbahaya. Zat ini memiliki sifat mudah terbakar. Maka dari itu, penyimpanan dalam bentuk tanki dibutuhkan safety berupa gas nitrogen. Hindari penggunaan senyawa ini pada sumber api. Lain halnya jika terhirup, maka bisa menimbulkan batuk atau pusing. Jika tidak digunakan sesuai intruksi yang diberlakukan, etanol sangatlah bahaya untuk kesehatan manusia. Bahaya yang ditimbulkan bisa berjangka pendek bahkan berjangka panjang. Beragam bahaya bisa ditimbulkan etanol pada manusia. Di antara bahaya yang bisa terjadi adalah sebagai berikut Bahaya Berjangka Pendek Jika dilihat dari segi efek samping berjangka, etanol bisa memberikan bahaya berjangka pendek. Dalam pengolahan yang dilakukan, pemberian sangatlah ketat, hingga aman untuk produk yang akan digunakan manusia. Namun, penggunaan yang tidak sesuai aturan bisa menimbulkan efek samping tertentu. Salah satunya bila mengenai mata bisa membuat mata sakit, memerah bahkan bak terbakar. Selain itu, jika kulit menggunakan zat ini secara berlebih bisa terjadi iritasi kulit, seperti kemerah-merahan. Adapun jika terhirup bisa menimbulkan batuk, lemas hingga keracunan. Apalagi jika sampai Anda menelannya, bisa memberikan efek samping yang lebih kompleks. Terjadinya hilang kesadaran hingga adanya gangguan terhadap elektrolit dalam tubuh. Bahaya Berjangka Panjang Selain berjangka pendek, zat ini juga bisa menimbulkan bahaya berjangka panjang. Hal ini terjadi pada mereka yang menggunakan senyawa ini dengan cara yang tidak tepat. Efek sampingnya pun tidak bisa disepelekan, bisa mengganggu saluran pernapasan manusia. Hal yang lebih serius lagi bisa menimbulkan sirosis terhadap hati hingga kerusakan pada saraf. Penggunaan etanol harus senantiasa dalam batas yang ditentukan. Hal ini tentunya untuk terhindar dari efek samping yang ditimbulkan. Anda pun tidak bisa menggunakannya secara sembarangan. Demikianlah ulasan terkait salah satu bahan kimia yang cukup bermanfaat untuk kehidupan manusia. Tentunya dengan penggunaan yang sesuai ketentuan dan memperhatikan safety K3. PT. Indochemical Citra Kimia adalah distributor bahan kimia yang menjual etanol untuk penggunaan dalam industri. Kami menyediakan produk yang beragam sesuai dengan kebutuhan Anda Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut. Alcohol is an important organic compound which contains the functional group hydroxyl -OH. It has many uses, but when talking about alcohol, we often classify all types of alcohol as forbidden in Islam. The term liquor or wine and alcohol give a different meaning and they must be understood. The banned alcohol is ethanol, which is one of the ingredients in alcoholic beverages. Therefore, this article is written to discuss which consumption of alcohol is allowed in Islam and which is forbidden. There is a broad discussion among fuqaha of alcohol consumption in the various branches that must be understood by the public so that misconceptions about alcohol can be eliminated. The study of literature through readings of journal, Al-Quran and reason why the verses are revealed, has been carried out to find out about the actual meaning of alcohol and its production, history and wisdom of alcohol liquor prohibition in Islamic law, the effects of alcohol on the human body and application as well as issues related to alcohol used in everyday life. Alcohol, ie ethanol, can be produced by two methods which is fermentation and the reaction of ethene with steam. Prohibition of alcohol liquor is gradually, has its own reason among them are, to show to people that alcohol can also be benefial. Alcohol consumption can damage the human body, affecting the brain and the ability to think, the risk of liver damage or cirrhosis and increase the risk of cancer. In addition, people need to understand issues related to alcohol usage in the food industry, in the manufacture of perfumes, in medicines and as fuel to become more appreciative since alcohol is one of the valuable organic compounds. Abstrak Alkohol merupakan suatu sebatian organik yang mengandungi kumpulan berfungsi hidroksi -OH. Ia mempunyai pelbagai kegunaan dan manfaat namun apabila bercakap tentang alkohol, kita sering mengklasifikasikan semua jenis alkohol itu sebagai haram. Istilah arak atau khamr dan alkohol sebenarnya memberi pengertian yang berbeza dan maksud keduanya harus difahami. Alkohol yang diharamkan adalah etanol yang menjadi salah satu bahan dalam arak. Justeru, artikel ini ditulis bagi membincangkan perbezaan antara penggunaan alkohol yang dibolehkan dalam Islam dan yang diharamkan dalam Islam. Sebenarnya, terdapat perbincangan yang luas di antara para fuqaha tentang penggunaan alkohol dalam pelbagai cabang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan terutamanya bidang sains dan teknologi. Kajian kepustakaan melalui pembacaan jurnal, tafsir Al-Quran dan sebab diturunkan ayat tersebut, telah dijalankan bagi mengetahui tentang maksud sebenar alkohol dan penghasilannya, sejarah dan hikmah pengharaman alkohol arak dalam syariat Islam, kesan pengambilan alkohol terhadap tubuh manusia dan kegunaan serta isu-isu berkaitan dengan penggunaan alkohol dalam kehidupan seharian. Alkohol iaitu etanol, boleh dihasilkan melalui dua kaedah iaitu fermentasi dan tindak balas etena dengan stim. Pengharaman alkohol arak dalam syariat Islam adalah secara berperingkat dan ia mempunyai hikmahnya yang tersendiri antaranya bagi menunjukkan kepada manusia bahawa alkohol juga boleh dimanfaatkan dalam kehidupan. Pengambilan alkohol sebagai minuman boleh merosakkan sistem tubuh manusia, memberi kesan ke atas otak dan kebolehan berfikir, risiko kerosakan hati atau sirosis dan meningkatkan risiko kanser. Selain itu, masyarakat perlu memahami isu-isu berkaitan penggunaan alkohol dalam industri makanan, pembuatan minyak wangi, perubatan dan sebagai bahan api supaya lebih menghargai alkohol sebagai salah satu sebatian organik yang bernilai. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 Alkohol Definisi, Pengharaman, Metabolisme Dan Penggunaan Alcohol Definition, Prohibition, Metabolism And Application Abstrak Alkohol merupakan suatu sebatian organik yang mengandungi kumpulan berfungsi hidroksi -OH. Ia mempunyai pelbagai kegunaan dan manfaat namun apabila bercakap tentang alkohol, kita sering mengklasifikasikan semua jenis alkohol itu sebagai haram. Istilah arak atau khamr dan alkohol sebenarnya memberi pengertian yang berbeza dan maksud keduanya harus difahami. Alkohol yang diharamkan adalah etanol yang menjadi salah satu bahan dalam arak. Justeru, artikel ini ditulis bagi membincangkan perbezaan antara penggunaan alkohol yang dibolehkan dalam Islam dan yang diharamkan dalam Islam. Sebenarnya, terdapat perbincangan yang luas di antara para fuqaha tentang penggunaan alkohol dalam pelbagai cabang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan terutamanya bidang sains dan teknologi. Kajian kepustakaan melalui pembacaan jurnal, tafsir Al-Quran dan sebab diturunkan ayat tersebut, telah dijalankan bagi mengetahui tentang maksud sebenar alkohol dan penghasilannya, sejarah dan hikmah pengharaman alkohol arak dalam syariat Islam, kesan pengambilan alkohol terhadap tubuh manusia dan kegunaan serta isu-isu berkaitan dengan penggunaan alkohol dalam kehidupan seharian. Alkohol iaitu etanol, boleh dihasilkan melalui dua kaedah iaitu fermentasi dan tindak balas etena dengan stim. Pengharaman alkohol arak dalam syariat Islam adalah secara berperingkat dan ia mempunyai hikmahnya yang tersendiri antaranya bagi menunjukkan kepada manusia bahawa alkohol juga boleh dimanfaatkan dalam kehidupan. Pengambilan alkohol sebagai minuman boleh merosakkan sistem tubuh manusia, memberi kesan ke atas otak dan kebolehan berfikir, risiko kerosakan hati atau sirosis dan meningkatkan risiko kanser. Selain itu, masyarakat perlu memahami isu-isu berkaitan penggunaan alkohol dalam industri makanan, pembuatan minyak wangi, perubatan dan sebagai bahan api supaya lebih menghargai alkohol sebagai salah satu sebatian organik yang bernilai. Kata kunci Alkohol, khamr, arak, metabolism alkohol, Islam. Abstract Alcohol is an important organic compound which contains the functional group hydroxyl -OH. It has many uses, but when talking about alcohol, we often classify all types of alcohol as forbidden in Islam. The term liquor or wine and alcohol actually give a different meaning and they must be understood. The banned alcohol is ethanol, which is one of the ingredients in alcoholic beverages. Therefore, this article is written to discuss which consumption of alcohol is allowed in Islam and which is forbidden. Actually, there is a broad discussion among fuqaha of alcohol consumption in the various branches that must be understood by the public so that misconceptions about alcohol can be eliminated. The study of literature through readings of journal, Al-Quran and reason why the verses are revealed, has been carried out to find out about the actual meaning of alcohol and its production, history and wisdom of alcohol liquor prohibition in Islamic law, the effects of alcohol on the human body and application as well as issues related to alcohol used in everyday life. Alcohol, ie ethanol, can be produced by two methods which is fermentation and the reaction of ethene with steam. Prohibition of alcohol liquor is gradually, has its own reason among them are, to show to people that alcohol can also be benefial. Alcohol consumption can damage the human body, affecting the brain and the ability to think, the risk of liver damage or cirrhosis and increase the risk of cancer. In addition, people need to understand issues related to alcohol usage in the food industry, in the manufacture of perfumes, in medicines and as fuel to become more appreciative since alcohol is one of the valuable organic compounds. Key words Alcohol, khamr, alcoholic beverages, alcohol metabolism, Islam. PENDAHULUAN Apabila kita memperkatakan tentang alkohol, kebanyakan kita akan merujuk kepada minuman yang mengkhayalkan dan memabukkan yang sebenarnya hanya menerangkan tentang etanol. Etanol boleh dikatakan sebagai sebatian organik yang pertama disintesis oleh manusia kerana penghasilan alkohol telah diketahui sekurang-kurangnya 4000 tahun yang lampau Smith, 2006. Dalam ilmu kimia, alkohol mempunyai pengertian yang lebih luas. Alkohol adalah suatu sebatian organik yang mempunyai formula umum CnH2n+1OH bagi alkohol alifatik dan C6H5OH bagi alkohol aromatik ataupun dikenali sebagai fenol, C6H5OH. Kumpulan berfungsi bagi alkohol dikenali sebagai hidroksil, -OH yang terikat dengan kumpulan alkil, R. Alkohol yang ringkas yang mempunyai jumlah karbon, C, kurang daripada 2 dua belas kebiasaannya adalah cecair tidak berwarna manakala alkohol yang mempunyai jumlah C lebih daripada dua belas adalah pepejal. Fenol, C6H5OH pula merupakan cecair tidak berwarna atau boleh juga wujud dalam bentuk pepejal dengan takat lebur yang rendah. Alkohol terlarut campur di dalam air kerana boleh membuat ikatan hidrogen dengan molekul air. Alkohol telah digunakan dalam kehidupan manusia sejak ribuan tahun yang lampau. Terdapat dua teori yang membincangkan asal-usul perkataan alkohol. Teori pertama menyatakan bahawa ia berasal daripada bahasa Arab iaitu al-kuhul yang bermaksud serbuk halus antimoni sulfida, Sb2S3 yang digunakan sebagai antiseptik dan celak yang diperolehi daripada proses penyulingan. Teori ini dipopularkan oleh penulis-penulis Eropah pada abad ke-12, bersama-sama istilah distillation’ atau penyulingan yang teknologinya dipelopori oleh saintis Islam. Walaubagaimanapun, asal-usul perkataan alkohol ini adalah diragui kerana perkataan al-khwl = ﻞﻮﺤﻜﻠﺍ tidak sama maksud dengan perkataan al-kuhul. Teori yang kedua menyatakan perkataan alkohol berasal daripada perkataan al-ghawl yang bermaksud spirit’ atau esen wain. Di dalam Al-Quran ayat 47 surah As-Saaffat, perkataan Al-ghawl = ﻞﻮﻐﻠﺍ yang bermaksud semangat’ yang berkisar tentang halusinasi yang berkait dengan sifat-sifat wain. Ini kerana wain cenderung menyebabkan seseorang itu berada dalam keadaan khayal dan tidak sedar dengan keadaan sekeliling. Perkataan al-ghawl juga berasal daripada perkataan Inggeris syaitan kubur’ dan nama bintang Algol’ yang sinonim dengan maksud alkohol dalam bahasa Barat. Etimologi alkohol’ yang bermaksud syaitan’ juga digunakan pada tahun 1930 sebagai propaganda oleh Temperance Movement iaitu suatu pergerakan di Eropah sekitar tahun 1820, yang menentang pengambilan dan penjualan miuman beralkohol. Di dalam bidang kimia organik, istilah alkohol mula digunakan dengan meluas sebagai mewakili kelas sebatian yang sama pada tahun 1850. Pada zaman baginda Nabi khamr diperbuat daripada anggur, buah tamar, gandum, barli dan madu. Namun, menurut Yusof al-Qardawi unsur yang memabukkan dalam setiap minuman adalah alkohol sama ada ia daripada anggur, epal, gandum, bawang atau tebu Nasrul Hisyam, 2004. Ini bersesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan moden terutamanya dalam bidang biologi dan ilmu alam. Di dalam Al-Quran, perkataan khamr’ telah disebut sebanyak enam kali, digunakan bagi merujuk kepada minuman keras, arak atau lebih tepat lagi minuman mengandungi etanol. Khamr dalam bahasa Arab berasal dari akar kata khamara’ yang bermakna sesuatu yang menutupi’. Ia disebutkan, Maa Khaamaral aql’ yaitu sesuatu yang menutupi akal Ahmad Sarwat, 2009. Ini adalah kerana sifat khamr yang boleh menutupi’ atau menghalang akal fikiran dari mengetahui perkara yang benar dan realiti. Al-Razi dalam tafsirnya menakrifkan khamr kepada dua pengertian iaitu pertama, sesuatu yang menutup akal dan berlaku perubahan manakala yang kedua terdapat perubahan daripada bau anggur tersebut 1981. Jumhur ulama pula memberikan definisi khamr sebagai segala sesuatu yang memabukkan baik sedikit mahupun banyak. Definisi ini didasarkan pada hadith Rasulullah yang bermaksud, “Dari Ibni Umar RA. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Segala yang memabukkan itu adalah khamar dan semua jenis khamar itu haram.” Riwayat Muslim dan Ad-Daruquthuny PENGHASILAN ALKOHOL Saintis Islam yang digelar bapa kimia moden iaitu Muhammad Abu Bakr Al-Razi 865 – 895 M telah membuat alkohol melalui penyulingan kanji atau gula yang telah ditapaikan Sulaiman, 2006. Beliau juga telah menggunakan alkohol dalam penyediaan ubat-ubatan. Terdapat dua jenis alkohol yang memabukkan iaitu metanol, CH3OH dan etanol, C2H5OH. Metanol dihasilkan daripada kayu yang juga dikenali sebagai wood alcohol’ manakala etanol dibuat daripada bijirin seperti beras, gandum dan barli, buah-buahan atau sayuran yang melalui proses fermentasi atau penapaian. Metanol juga terkandung di dalam arak tetapi hanya sedikit kerana jika pengambilan beberapa milliliter metanol sahaja sudah boleh menyebabkan loya, muntah-muntah dan kebutaan manakala meminum 30 mL metanol sahaja sudah boleh menyebabkan kematian kerana sifatnya sangat bertoksik Atkins, 2013. Selain daripada metanol dan etanol, arak atau khamr juga mengandungi ester, asid, aldehid, keton dan sebagainya yang membentuk sifat-sifat rasa arak tersebut. Secara alami, hanya etanol boleh dihasilkan melalui proses fermentasi. Perkataan fermentasi lahir daripada perkataan Latin fermentare iaitu to leaven’ yang bermaksud dibiarkan’. Berdasarkan definisi dalam Oxford Dictionary edisi tahun 2010, proses fermentasi atau penapaian adalah proses yang melibatkan perubahan kimia disebabkan oleh tindak balas yis atau bakteria. Mikroorganisma seperti yis dan bakteria kebiasaannya memainkan peranan dalam proses penapaian bagi menghasilkan bir, wain, roti, kimchi, tapai, tempe, yogurt dan pelbagai bahan makanan lain. Selain 3 daripada anggur, bahan-bahan lain yang mengandungi kanji, sukrosa atau glukosa seperti gandum, beras, kentang, barli, tebu dan jagung juga digunakan untuk menghasilkan pelbagai jenis minuman beralkohol seperti vodka, rum, tequila, whiski, wain dan lain-lain. Sebagai contoh, fermentasi barli akan menghasilkan bir manakala fermentasi anggur akan menghasilkan wain. Minuman beralkohol secara asasnya mengandungi 7 kalori per gram, 4 kalori per gram protein atau karbohidrat dan 9 kalori per gram lemak Brazel, Fyshe & Linton, 2004. Jadual 1 di bawah menunjukkan beberapa bahan yang digunakan untuk membuat pelbagai jenis minuman beralkohol di serata dunia berserta peratusan kandungan alkohol yang terdapat di dalamnya. Jadual 1 Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pelbagai jenis minuman beralkohol di serata dunia berserta peratusan kandungan alkohol yang terdapat di dalamnya. Peratusan kandungan alkohol Peratusan alkohol atau lebih tepat etanol dalam minuman keras diukur menggunakan beberapa kaedah. Antaranya ABV atau alcohol by volume’ yang menunjukkan isipadu etanol berbanding jumlah isipadu minuman tersebut. Cara kedua dengan menggunakan proof iaitu terma yang digunakan untuk mengukur spirit yang paling kuat. Secara teorinya, kekuatan minuman berlkohol yang paling tinggi adalah 200 proof. Ia dikira dengan mendarab nilai ABV dengan dua. Kaedah seterusnya adalah ABW ataupun alcohol by weight’. Cara ini lebih kurang sama dengan ABV tetapi dikira dengan menggunakan jisim etanol per jisim minuman. Kaedah ini banyak digunakan oleh pengeluar bir khususnya bagi pengeluaran bir di kawasan yang menetapkan had tertentu bagi peratusan kandungan alkohol di dalam bir. Proses fermentasi atau penapaian alkohol adalah proses anaerobik iaitu tanpa kehadiran oksigen yang menghasilkan etanol dan karbon dioksida pada akhir tindak balas Ching, 2014. Tindak balas penghasilan etanol melaui penapaian adalah seperti yang ditunjukkan seperti persamaan berikut. C6H12O6ak 2CH3CH2OHak + 2CO2gProses ini merupakan tindak balas eksotermik di mana haba dibebaskan dan menyebabkan mikroorgnisma akhirnya digunakan untuk pertumbuhan dan pelbagai fungsi lain Chang, 2013. Proses penapaian karbohidrat dijalankan dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh mikroorganisma yang berfungsi untuk memecahkan molekul besar seperti karbohidrat kepada molekul kecil seperti alkohol. Enzim ini bertindak sebagai mangkin untuk mempercepatkan kadar tindak balas. Etanol yang terhasil daripada proses penapaian disingkirkan daripada campuran melalui proses penyulingan. Proses penghasilan etanol melalui penapaian ini digunakan di dalam makmal bagi menghasilkan etanol. Secara komersil dan industri yang menghasikan etanol dalam skala yang besar, tindak balas etena dengan stim dilakukan pada 280ºC dan 300 atm Chang, 2013. Etena diperolehi dalam kuantiti yang banyak melalui proses peretakan petroleum. Dalam tindak balas ini, etena akan dicampurkan dengan stim dengan kehadiran asid sulfurik kerana stim itu adalah asid lemah dan memerlukan sulfurik asid, H2SO4 bagi menghasilkan hidronium ion, H3O+. Tindak balas ini dinamakan tindak balas penambahan elektrofilik seperti ditunjukkan dalam persamaan berikut CH2H2Cg + H2Oc CH3CH2OHgH2SO4Dalam penghasilan wain misalnya, langkah pertama yang terlibat adalah penuaian yang merupakan langkah yang paling kritikal. Buah anggur mestilah dituai ketika gula, asid, fenol dan sebatian beraroma dalam keadaan yang optimum seseuai dengan jenis wain yang ingin dihasilkan. Langkah kedua adalah menghancurkan dan menyahstem di mana buah anggur diasingkan daripada stemnya dan dihancurkan dengan perlahan untuk mengoyakkan kulitnya. Sulfur dioksida, SO2 ditambah kepada anggur tersebut untuk mengelakkan pengoksidaan dan menghalang aktiviti 4 mikrob. Enzim juga ditambah untuk memecahkan dinding sel bagi membantu mengeluarkan jus. Seterusnya, proses pengekstrakan jus bergantung kepada jenis wain yang ingin dihasilkan dan selalunya melibatkan pemerahan buah. Kemudian, jus akan diasingkan daripada pepejal dengan penapisan dan pengemparan. Fermentasi merupakan langkah yang keempat iaitu melibatkan tindak balas antara jus dan yis hidup melalui banyak langkah perantara biokimia. Ia dilakukan dengan kehadiran karbon dioksida, CO2 yang mana dalam kehadiran oksigen, O2 fenol, C6H5OH akan diksidakan dan gula serta etanol akan ditukar menjadi karbon dioksida, CO2 dan air. langkah yang terakhir adalah langkah pembersihan. Segala hasil sampingan yang tidak diingini seperti sisa pepejal, garam, dan mikroorganisma dibuang melalui pelbagai proses fizikal sebelum wain dibotolkan dan dijual. PENGHARAMAN ALKOHOL DALAM SYARIAT ISLAM Terdapat empat ayat Al-Quran yang diwahyukan oleh Allah kepada baginda Nabi Muhammad sebelum arak diharamkan secara mutlak Muhammad Hakimi, 2011. Dalam Surah An-Nahl ayat ke 67, Allah berfirman yang bermaksud, “Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang yang memikirkan.” Surah An-Nahl 67 Menurut buku Asbab Al-Nuzul karangan Ali Ibn Ahmad Al-Wahidi yang diterjemahkan oleh Mokrane Guezzou 2008, ayat ini merupakan ayat pertama yang diturunkan di Makkah berkaitan dengan arak yang merupakan permulaan kepada pengharaman minuman beralkohol. Sebelum turunnya ayat ini, arak masih halal diminum bagi masyarakat Arab jahliyah bahkan turut diminum oleh sahabat-sahabat Nabi SAW kerana pada waktu itu larangan Allah terhadap arak belum ada. Pada zaman Arab jahiliyah, khamr atau arak merupakan minuman kegemaran bangsa Arab Quraisy, banyak dihidangkan dalam jamuan-jamuan dan majlis keraian. Ia diterima sebagai suatu kebiasaan dalam adat dan budaya mereka pada masa itu. Selain itu, arak dianggap sebagai minuman terbaik sebagai cara untuk orang Arab menikmati keseronokan hidup yang sebenar di samping dapat melupakan masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan seharian Lukman Said, 2016. Masyarakat Arab jahiliyah mengamalkan perbuatan dan nilai akhlak yang tidak bermoral seperti minum arak, berjudi dan berzina dan membunuh. Masalah-masalah yang mereka hadapi adalah seperti peperangan dan persengketaan antara suku kaum akibat semangat assabiyah yang menebal, perbezaan kelas dan kasta dalam masyarakat, pelacuran, kerosakan harta benda, dan pembunuhan bayi-bayi perempuan. Kedudukan wanita pada zaman Arab jahiliyah adalah dalam kerendahan dan kehinaan manakala lelaki dianggap sempurna apabila boleh meminum arak sehingga mabuk. Setelah turunnya ayat ini, ada di kalangan sahabat yang tertanya-tanya tentang hukum meminum arak atau khamr. Beberapa orang sahabat Nabi iaitu Saidina Umar Ibn al-Khattab dan Mu’adh ibn Jabal bertanya kepada Rasulullah “Apakah hukum di atas perbuatan meminum arak yang memabukkan hingga menyebabkan seseorang itu hilang kewarasan akalnya lalu menimbulkan kekacauan terhadap orang-orang di sekelilingnya?” Hal ini dijelaskan di dalam Al-Quran seperti berikut melalui firman-Nya yang bermaksud “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangan ayat-ayatNya kepadamu supaya kamu berfikir.” Surah Al-Baqarah 219 Berdasarkan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat ke 219 ini, ada sahabat-sahabat Nabi SAW yang mula meninggalkan aktiviti meminum arak berlandaskan ayat Pada keduanya itu terdapat dosa besar...’. Namun masih ada sahabat Nabi SAW yang masih meminumnya kerana berpegang kepada ayat …dan beberapa manfaat bagi 5 manusia.’ Golongan ini menyatakan bahawa arak boleh menjadi penawar dan ubat untuk seseorang. Rasulullah segera menyanggah anggapan itu dengan sabdanya yang bermaksud, “Ia bukan ubat, bahkan sebenarnya adalah punca kepada segala penyakit.”Riwayat Muslim Pada suatu ketika, sahabat Nabi SAW, Saidina Abdur Rahman bin Auf telah mengadakan majlis keraian dengan menjemput sahabat yang lain untuk menjamu selera. Arak juga turut dihidangkan kepada para tetamu dan mereka minum sehingga mabuk. Tidak lama kemudian masuk waktu solat Maghrib dan merekapun mengerjakan solat. Akibat mabuk, mereka tidak sedar berapa rakaat mereka telah dirikan dan apa yang mereka baca ketika solat. Salah seorang daripada mereka yang mengimamkan solat telah tersalah membaca ayat kedua daripada surah Al-Kafirun yang memberikan maksud yang salah iaitu, “Aku menyembah apa yang kamu sembah” sedangkan maksud sebenarnya adalah, “Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah.” Surah Al-Kafirun 2 Akibat peristiwa itu, turunlah ayat seperti terjemahan yang berikut yang mengharamkan umat Islam meminum arak ketika ingin mendirikan solat. “Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati solat ketika kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sedar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula kamu hampiri masjid ketika kamu dalam keadaan junub kecuali sekadar melintas sahaja, sebelum kamu mandi mandi junub. Adapun jika kamu sakit atau sedang bermusafir atau selepas buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, dan kamu tidak mendapat air untuk mandi dan berwudhuk, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik suci; sapukan wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” Surah An-Nisa43 Solat adalah ibadah di mana umat Islam menyerahkan diri semata-mata hanya kepada Allah SWT. Ayat ini menerangkan tentang kesucian lahir dan batin yang perlu ada pada seseorang Muslim sebelum dia ingin mendirikan solat bagi menjamin kekusyukan dan penerimaan Allah SWT terhadap ibadah yang dikerjakan. AllahSWT melarang umat Islam meminum arak ketika ingin mendirikan solat kerana dikhuatiri mabuk menyebabkan kita tersalah dalam membaca ayat-ayat Al-Quran sehingga menyebabkan maksud sebenarnya menyimpang. Selain itu, solat ketika mabuk dikhuatiri akan menyebabkan solat itu tidak sah kerana orang yang mabuk tidak pasti apa yang telah dibaca ketika bersolat dan berkemungkinan akan melanggar rukun-rukun solat. Selain larangan meminum arak ketika menghampiri solat, ayat ini turut menerangkan larangan untuk mengerjakan solat bagi orang junub yang belum mandi. Setelah turunnya ayat ini, para sahabat hanya minum arak selepas solat Isyak kerana mabuk mereka kebiasaannya akan hilang apabila menjelang waktu subuh. Di dalam suatu riwayat diceritakan, pada ketika yang lain, seorang sahabat telah mengadakan suatu jamuan dan menjemput beberapa sahabat untuk menghadirinya. Arak turut dihidangkan dan diminum di dalam jamuan itu, sehingga menyebabkan mereka mabuk dan terlalu seronok sambil membangga diri serta memuji keturunan dan kehebatan diri masing-masing. Salah seorang daripada sahabat Nabi yang hadir adalah Saidina Saad bin Abi Waqas, bersyair dan memuji kaumnya yang gagah berani sambil mencaci dan menghina kaum Ansar sebagai lemah dan penakut. Hal ini telah menyebabkan salah seorang daripada kaum Ansar marah dan bertindak memukul hidung Saad bin Abi Waqas dengan rahang unta sehingga luka dan berdarah. Saad bin Abi Waqas telah pergi menghadap Nabi SAW untuk mengadu perbuatan orang ansar terhadapnya. Saidina Umar Ibn Al-Khattab yang turut berada di samping Rasulullah pada ketika itu terus berdoa, “Ya Tuhanku, terangkanlah kepada kami hukum meminum arak itu dengan keterangan yang muktamad dan menyenangkan hati.” Maka Allah menurunkan ayat seterusnya yang memuktamadkan hukum pengharaman meminum arak bagi umat Islam sehingga kini. Terjemahan ayatnya adalah seperti berikut “Wahai orang yang beriman! Sesungguhnya meminum khmar, berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu berjaya. Sesungguhnya syaitan bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui meminum khamr dan 6 berjudi itu dan menghalang kamu dari mengingati Allah dan melaksanakan solat. Oleh itu, berhentilah daripada melakukan perkara-perkara yang keji dan kotor itu.” Surah Al-Ma’idah 90-91 Proses pengharaman arak di dalam Islam mengambil masa dan dibuat secara berperingkat dan beransur-ansur dalam masa tiga tahun. Muhammad al-Khudri 1964 mengulas perkara ini dengan menyebut perkaitan kaedah penurunan secara beransur-ansur itu dengan keadaan semasa masyarakat Arab pada waktu itu. Arak diminum sebagai tabiat dan amalan kebiasaan yang amat sukar untuk diubah. Oleh itu, kaedah tadarruj digunakan bagi menghapuskan kebiasaan buruk berkenaan secara berperingkat Paizah Ismail, 2012. Kaedah tadarruj adalah proses pembaikpulihan yang dibuat secara beransur-ansur. Dalam proses pengharaman alkohol, keadaan semasa adalah faktor yang mempengaruhi kejayaan pensyariatan itu. Islam turut mengambilkira tentang realiti kehidupan semasa kerana syariat Islam bersifat memudahkan dan bukan membebankan penganutnya. Pada waktu itu, masyarakat Arab merupakan peminum arak yang tegar, dan bagi mereka dengan berbuat demikian mereka menikmati keseronokan hidup yang bermakna. Al-Quran diwahyukan kepada baginda Nabi SAW secara beransur-ansur. Ia bertujuan untuk mendidik masyarakat pada zaman tersebut secara beransur-ansur dan berperingkat supaya dakwah Islamiyah lebih mudah diterima dan diamalkan. Sekiranya pengharaman meminum arak dilakukan secara drastik dikhuatiri masyarakat pada ketika itu akan keliru, terkejut dan memberontak. Mereka mungkin sukar untuk menerima dakwah dan bertindak menolak syariat Islam. Secara perlahan-lahan, masyarakat Arab boleh mengamalkan cara hidup Islam yang digariskan dalam Al-Quran dengan hati yang terbuka dengan cara yang mudah difahami, memandangkan peringkat pengharaman tersebut dihadapi sendiri oleh mereka seperti yang dihuraikan sebelum ini. Pengharaman arak secara peringkat ini juga menambahkan keyakinan terhadap Al-Quran sebagai kata-kata kalam secara langsung daripada Allah SWT. Rentetan peristiwa yang mendorong dan menjadi sebab kepada turunnya ayat pengharaman secara mutlak menunjukkan amat benarlah Allah SWT telah berfirman dan disampaikan terus kepada Nadi SAW. Kedatangan Al-Quran dengan itu tersebar kepada seluruh penghuni alam dari langit hinggalah ke bumi. Al-Quran terbukti diturunkan untuk menjadi petunjuk dan hidayah yang mengubah masyarakat Arab Jahiliyah yang buruk, menjadi umat Islam yang berbudi pekerti mulia dan mampu mengubah alam. Maka sesungguhnya Al-Quran adalah rahmat bagi sekalian alam. Selain itu, pengharaman arak secara berperingkat ini secara langsung meningkatkan dan memperkukuhkan kedudukan Nabi SAW. Secara beransur-ansur, pensyariatan ini memuliakan Nabi SAW, mengiktiraf kerasulan junjungan besar sebagai penyudah dan penghulu segala nabi. Setelah pengharaman arak berkuatkuasa dengan terturunnya ayat 90-91 Surah Al-Maidah, masyarakat Islam seluruhnya dilarang meminum arak. Perbuatan ini merupakan suatu dosa besar sekiranya dilakukan. Sebaik sahaja perintah Allah SWT ini dipatuhi, didapati dengan jelas, masyarakat Arab telah bebas daripada masalah kejahilan dan keruntuhan sosial. Laporan daripada National Council on Alcoholism and Drug Dependence 2015 mencatatkan sebanyak 40% kejadian jenayah merupakan berpunca daripada pengambilan dan pengaruh alkohol. Angka statistik ini belum termasuk penyakit sosial seperti perbuatan zina dan seks bebas dalam komuniti dan perbuatan sumbang di kalangan mahram sendiri yang berpunca akibat daripada mabuk di bawah pengaruh alkohol. Keruntuhan akhlak ini memberi kesan yang amat besar dalam pembangunan sesebuah negara. Oleh itu sebagai sebuah negara Islam, pematuhan perintah Allah ini perlu diambil berat penguatkuasaanya tanpa ada klausa pengecualian. Pengharaman arak bukan sahaja kepada individu yang meminumnya, malahan juga melibatkan individu yang membuat, mengedar, mengimport, menjual dan meluluskan penubuhan kilangnya. Semua yang terlibat dalam urusniaga yang melibatkan arak yang diminum oleh manusia sejagat dikira haram. Setiap orang Islam perlu mengetahui perkara ini memandangkan minuman beralkohol kini telah popular kembali dijual di restoran berjenama terutama yang kerap dikunjungi oleh masyarakat umum. Telah disebut sebagaimana hadith Nabi SAW, Allah telah melaknat sesiapa sahaja yang terlibat dalam urusniaga jual beli minuman arak ini. "Dari Annas bin Malik katanya Bahawasanya Baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam melaknat sepuluh golongan yang berkaitan dengan arak iaitu Yang memerahnya, yang minta diperahkannya, yang meminumnya, yang membawanya dan minta dibawa kepadanya, yang 7 menuangkannya, yang menjualnya, yang makan harganya, yang membelinya dan yang minta dibelikan".Riwayat Al-Imam At-Tarmidzi Berdasarkan hadis ini, orang-orang Islam yang menjual dan menghidang arak adalah salah satu golongan yang mendapat laknat daripada Allah Subhanahu Wata'ala sekalipun pembelinya bukan orang Islam, seperti yang digambarkan dalam Rajah 1. Rajah 1 Sepuluh golongan yang dilaknat dalam segala urusan berkaitan arak. Satu lagi sebab yang mungkin mengapa pengharaman arak dibuat secara beransur-ansur ialah bagi memberi maksud tersirat bahawa alkohol bukan semuanya buruk. Sekiranya diminum menjadikan mabuk, namun sekiranya digunakan untuk perkara lain yang mendatangkan manfaat, ia akan memberi faedah. Penggunaan alkohol sebagai antiseptik misalnya dalam bidang perubatan merupakan salah satu kegunaan etanol yang dibolehkan. Ini kerana ia tidak diambil secara oral. Selain dalam bidang perubatan, alkohol juga mempunyai kegunaan-kegunaan lain yang akan dihuraikan seterusnya. KESAN PENGAMBILAN ALKOHOL TERHADAP TUBUH MANUSIA Sejurus mengambil minuman beralkohol, 25% daripada etanol akan diserap ke dalam sistem peredaran darah melalui perut. Jika perut kosong kadar penyerapan alkohol akan meningkat. Manakala 85% lagi akan diserap di dalam usus kecil. Bahan ini akan kekal di dalam darah sehingga ia dipecahkan kepada komponen kurang toksik oleh organ hati. Hati memainkan peranan yang sangat penting dengan memecahkan 98% daripada alkohol tersebut, manakala baki 2% akan disingkirkan melalui urin, udara hembusan atau peluh. Kebiasaannya, individu normal memerlukan masa selama satu jam untuk memproses setiap sepuluh gram alkohol yang diambil. Jika kadar pengambilan alkohol adalah lebih tinggi berbanding kadar pemprosesannya didalam tubuh, maka kadar alkohol dalam darah seseorang individu itu akan kekal meningkat dalam satu tempoh masa. Di samping salur darah, organ-organ yang terlibat dalam penyerapan alkohol adalah seperti yang ditunjukkan dalam Rajah 2. Yang memerahnya Pekerja ladang anggur yang mana hasil tuaiannya akan digunakan sebagai bahan untuk dibuat minta diperahkan Tuan punya ladang anggur yang diusahakan supaya hasil tuaiannya akan digunakan sebagai bahan untuk dibuat arak atau tuan punya kilang arak. Yang meminumnya Orang yang minum arak. Yang membawanya Drebar lori yang mengangkut arak dan pekerja yang memasang iklan mempromosikan arak. Yang makan harganya Orang yang mendapat keuntungan hasil daripada urusniaga jualbeli arak. Yang menjualnya Orang yang menjual arak. Yang menuangkannya Pekerja restoran atau jurujual di restoran yang menghidangkan arak. Yang minta dibawa kepadanya Tuan punya kedai atau restoran yang menjual arak dan pekerja gudang arak yang menguruskan pergerakannya. Yang membelinya Orang yang membeli arak samaada untuk diminum oleh dirinya sendiri atau orang minta dibelikan Orang yang meminta orang lain membeli arak untuk dirinya sendiri atau untuk dikirimkan kepada orang lain. 8 Rajah 2 Penyerapan etanol dalam sistem penghadaman tubuh manusia. Alkohol etanol diuraikan oleh enzim di dalam sel hati yang dikenali sebagai alkohol dihidrogenase ADH yang berfungsi dalam penguraian alkohol kepada etanal asetaldehid sebelum ia diuraikan kepada asetat oleh enzim aldehid dihidrogenase ALDH. Asetat kemudiannya akan dipecahkan kepada karbon dioksida, CO2 dan air sebelum dikumuhkan daripada badan. Walaubagaimanapun, bagi kes pengambilan alkohol secara berkala dan pada kuantiti yang tinggi, hati akan meningkatkan kadar metabolisme dengan menggunakan enzim beraktiviti tinggi ß3-ADH yang akan mengurangkan persekitaran sitosolik dalam sel hati, yang membuatkan hati terdedah terhadap sisa buangan seperti radikal bebas Bosron et al 1993. Hati perlu bekerja keras bagi menyingkirkan etanal. Kerosakan hati seperti sirosis boleh mengakibatkan kerosakan otak, iaitu hepatic encephalopathy yang boleh membawa maut Butterworth, 2003. Perubahan pada corak tidur, emosi dan personaliti, kemurungan, kecelaruan, keresahan, masalah koordinasi dan akhirnya koma merupakan antara masalah kesihatan yang diakibatkan oleh penyakit ini. Kajian juga mendapati, sekurang-kurangnya dua bahan toksik iaitu ammonia dan mangan adalah punca utama penyakit ini. Kerosakan pada sel-sel hati menyebabkan bahan–bahan ini tidak berjaya dihalang daripada memasuki sistem peredaran darah ke otak, lantas memusnahkan sel-sel otak. Metabolisma alkohol oleh hati ini adalah amat penting dijalankan dengan segera berikutan sifat etanal yang bertoksik kepada sel–sel tubuh manusia. Tahap etanal yang tinggi dalam darah akan mengakibatkan tindak balas badan seperti loya dan peningkatan kadar denyutan jantung. CO2 yang dimasukkan ke dalam sistem peredaran darah akan dibawa ke jantung, otot kaki dan tangan serta otak. Dalam suatu keadaan yang ekstrim, apabila paras asetat terlalu tinggi, otak akan menggunakan asetat berbanding glukosa sebagai sumber tenaga Samir, 2006. Paras kepekatan asetat yang tinggi meningkatkan tekanan darah dan sekaligus mengganggu sistem saraf tunjang, dan otak Israel et al, 1994. Ini yang menjelaskan mengapa seseorang yang berada di bawah pengaruh alkohol seringkali tidak boleh berfikir dan bertingkahlaku secara normal. Metabolisme alkohol secara ringkasnya boleh digambarkan dalam Rajah 3. 9 Rajah 3 Metabolisme etanol di hati menghasilkan asetat, yang diuraikan kepada CO2 di organ-organ lain. Pengambilan alkohol menyebabkan beberapa kesan sementara atau jangka masa panjang seperti kesulitan untuk berjalan, penglihatan yang kabur, tindakbalas yang perlahan dan hilang ingatan. Ini jelas membuktikan bahawa alkohol sangat mempengaruhi pusat kawalan badan iaitu otak. Pengambilan alkohol sama ada berterusan atau dalam tempoh yang pendek boleh mengundang risiko kerosakan pada otak, bergantung kepada beberapa faktor seperti usia, jumlah alkohol yang diambil, jantina, latar belakang pendidikan dan sosio ekonomi serta tahap kesihatan seseorang individu Tortora & Derrickson, 2012. Alkohol pada khususnya, boleh menyebabkan kehilangan memori di kalangan individu yang mengambilnya. Kesan ini semakin buruk dengan peningkatan kuantiti alkohol yang diambil. Pengambilan alkohol pada kuantiti yang tinggi semasa seseorang itu dalam keadaan lapar boleh mengakibatkan alcoholic blackout’ Tracey & Baume, 2000 iaitu kondisi di mana seseorang individu tidak dapat mengingati peristiwa yang berlaku sewaktu itu disebabkan oleh kerosakan pada otak. Menurut US Department of Health and Human Service, perempuan didapati lebih terdedah kepada risiko alcoholic blackout’ berikutan daripada perbezaan dalam cara pemecahan alkohol dalam badan wanita berbanding lelaki. Selain itu, wanita yang mengambil alkohol juga berkemungkinan mendapat sirosis Loft et al, 2002 iaitu kerosakan pada otot jantung Fernandez-Sola et al, 1987 dan sel saraf Ammendola et al, 2000. Pengambilan alkohol secara berterusan juga didapati berisiko menyebabkan pengecutan otak dan kekurangan jasad putih pada otak yang berfungsi untuk membawa maklumat di antara sel-sel otak. Ini merupakan salah satu tanda awal kerosakan pada bahagian otak, yang boleh mengakibatkan individu tersebut mengalami masalah pembelajaran dan ingatan Nixon et al, 1995. Alkohol juga boleh mengganggu sistem pada lobus frontal iaitu bahagian depan otak yang berfungsi dalam pembelajaran dan memori, serta bahagian serebelum yang mengawal pergerakan dan koordinasi badan. Dalam satu kajian yang dijalankan, didapati 80% individu yang ketagihan alkohol mengalami malnutrisi khususnya tiamin vitamin B1 yang amat diperlukan untuk kesihatan tisu-tisu otak. Daripada bilangan ini, beberapa individu mendapat kerosakan yang serius pada otak, seperti Sindrom Wernicke-Korsakoff Martin et al, 2003. Sindrom ini mengakibatkan pesakit mengalami kecelaruan mental, gangguan pada saraf mata dan masalah koordinasi contoh, pesakit terlalu celaru sehinggakan tidak berjaya untuk keluar dari sebuah bilik selain tidak boleh berjalan dengan sendiri. Selain itu, pesakit Sindrom Wernicke-Korsakoff juga berkemungkinan mengalami amnesia, iaitu sama ada kesukaran mengingat fakta yang lepas mahupun yang baru berlaku. Ibu hamil yang mengambil alkohol juga mendedahkan anak di dalam kandungan kepada risiko masalah fizikal, pembelajaran dan tingkah laku, kesan daripada kerosakan pada otak bayi yang sedang berkembang di dalam rahimnya. Risiko paling besar yang mungkin dialami oleh bayi tersebut ialah Sindrom Alkohol Fetus FAS. Bayi dengan FAS mempunyai rupa yang berbeza daripada bayi normal iaitu kedutan pada hujung mata, hidung yang pendek, kepala yang kecil, mata yang sepet dan bibir atas yang nipis. Bayi ini juga mempunyai saiz otak yang kecil microencephaly, jumlah sel otak yang rendah dan bilangan sel saraf berfungsi yang sedikit. Justeru, bayi yang mengalami FAS sering kali mempunyai masalah jangka panjang dari segi pembelajaran dan tingkah laku. 10 KEGUNAAN DAN ISU-ISU BERKAITAN ALKOHOL Semua arak atau khamr adalah alkohol tetapi bukan semua alkohol itu adalah arak. Isu alkohol dalam pemakanan, perubatan dan pembuatan minyak wangi sering kali menjadi isu hangat dalam perbualan umat Islam seharian. Alkohol banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman sebagai pelarut untuk pengekstrakan bahan pewarna dan perisa serta bertindak sebagai penstabil. Dalam industri pembuatan kosmetik dan minyak wangi, alkohol digunakan sebagai pelarut bagi ramuan resin botani untuk membuat tincture’ sebagai asas untuk mencipta bau yang unik. Alkohol sperti etanol, isopropanol dan n-propanol banyak digunakan dalam bidang perubatan banyak digunakan sebagai antiseptik. Malah, alkohol juga telah menjadi salah satu pilihan bahan api untuk kenderaan bermotor yang boleh mngurangkan pergantungan dengan petrol. Konsep Islam dalam makanan sesungguhnya sama dengan konsep Islam dalam hal lainnya, iaitu konsep yang menjaga keselamatan jiwa, raga dan akal Siti Zulaekah, 2005. Makanan yang halal dan suci akan membentuk peribadi dan jiwa yang berakhlak mulia dan disegani. Dalam ajaran Islam, sumber makanan hendaklah halalan toyyiban iaitu suci dan bersih kerana ia amat penting bukan sahaja untuk kesihatan tetapi baik juga dari aspek rohani dan jiwa manusia seperti yang dinyatakan dalam ayat 168, Surah Al-Baqarah seperti terjemahan berikut “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik daripada apa yang terdapat di bumi, dan jangan kamu mengikuti langkah–langkah syaitan kerana sesungguhnya syaitan itu adalah musuh nyata bagimu.” Surah Al-Baqarah 168 Beberapa tahun kebelakangan ini telah timbul kesedaran khususnya umat Islam di Malaysia tentang status halal setiap produk makanan bahkan restoran ataupun hotel yang menghidangkan makanan kepada para pelanggan. Penambahan bahan beralkohol seperti rum dan wiski dikatakan dapat meningkatkan kesedapan masakan makanan laut selain digunakan sebagai agen penaik dan pengilat di dalam pastri dan kek Mohd Aizat, 2011. Unsur alkohol sebenarnya didapati secara semulajadi dalam makanan seperti buah–buahan ataupun sayur–sayuran tetapi dalam kadar yang amat sedikit. Namun, ada juga alkohol yang boleh diperolehi selepas proses pembuatan seperti proses penapaian sebagai contoh dalam pembuatan jus buah-buahan. Semua jenis jus mengandungi gula. Kebanyakan jus dipasteur untuk membunuh bakteria dan yis. Jus yang tidak dipasteurkan, boleh mengalami fermentasi secara semulajadi akibat kehadiran yis liar yang wujud secara semulajadi di dalam udara. Misalnya, jus epal yang tidak dipasteurkan akan mengalami proses fermentasi dan penapaian secara semula jadi kerana yis liar tadi memakan gula di dalam jus dan akhirnya menyebabkan alkohol terhasil. Proses pengkarbonan semulajadi juga boleh terjadi yang menghasilkan karbon diksida yang akan membentuk buih di dalam jus. Hal ini berlaku secara semula jadi bergantung kepada faktor suhu dan keadaan sekeliling sama ada jus tersebut disimpan di dalam peti sejuk atau hanya diluar yang akan menyebabkan fermentasi lebih cepat berlaku kerana suhu yang tinggi menyebabkan yis dan bakteria lebih aktif. Alkohol juga ada digunakan dalam pembuatan minuman ringan sebagai penstabil. Berdasarkan keputusan Muzakarah Jawatankuasa Majlis Fatwa Kebangsaan Kali ke-22 pada 24 November 1988, kordial yang mengandungi bahan perasa yang dimasukkan alkohol bagi tujuan penstabilan adalah harus atau boleh digunakan untuk tujuan minuman sekiranya alkohol itu bukan dihasilkan daripada proses pembuatan arak dan kuantiti alkohol itu hanyalah sedikit dan tidak memabukkan. Kajian semula mengenai alkohol dalam makanan ini telah dibuat oleh beberapa orang pakar dari Universiti Putra Malaysia dan telah dibentangkan dan dibincangkan oleh Muzakarah Jawatankuasa Majlis Fatwa Kebangsaan Kali ke-91 pada 4-5 Ogos 2010 dan keputusan seterusnya dibincangkan dalam satu Muzakarah Khas bertarikh 14-16 Julai 2011, bagi membuat keputusan akhir berkaitan dengan jumlah alkohol yang dibenarkan dalam minuman ringan bagi penentuan status halal. Ahli muzakarah telah bersetuju untuk menetapkan bahawa minuman ringan yang diproses atau dibuat bukan dengan tujuan untuk menghasilkan arak dan mempunyai alkohol di bawah aras v/v adalah harus atau boleh diminum. Namun, jika minuman ringan tersebut dibuat dengan niat dan cara yang sama dengan proses pembuatan arak, sama ada mengandungi alkohol yang sedikit ataupun banyak atau alkoholnya disuling adalah haram diminum. Alkohol yang terhasil secara semulajadi dalam makanan dan minuman semasa proses pembuatannya diklasifikasikan sebagai tidak najis dan harus dimakan atau diminum. 11 Sudah menjadi kebiasaan manusia apabila sakit akan mencari ubat untuk menyembuhkan penyakitnya. Seiring dengan kemajuan dalam bidang perubatan, pelbagai ubat telah dicipta menerusi kajian-kajian saintifik yang mana dapat mempercepatkan penyembuhan sesuatu penyakit. Kebiasaannya, ubat-ubatan ini dicipta dengan mencampur bahan kimia seperti bahan aditif, alkohol dan lain-lain lagi untuk menyempurnakan keberkesanan ubat. Ubat-ubatan yang mengandungi alkohol boleh diambil selagi kuantiti alkohol itu sedikit dan tidak memabukkan. Dalam kenyataan media bertarikh 25 Julai 2011, Majlis Fatwa Kebangsaan dalam Muzakarah Khas bertarikh 14-16 Julai 2011, telah memutuskan bahawa alkohol yang bukan diambil melalui proses pembuatan arak adalah tidak najis dan harus digunakan jika tidak membahayakan kesihatan manakala alkohol yang diperolehi dari proses pembuatan arak adalah haram dan najis hukumnya. Pada zaman dahulu, etanol akan diberikan kepada pesakit sebagai ubat bius sebelum prosedur pembedahan dilakukan Zubaidi, 2014 dan inilah yang sering menyebabkan salah faham tentang penggunaan alkohol dalam ubat-ubatan. Alkohol di dalam ubat-ubatan bukanlah alkohol yang diambil dari proses pembuatan arak tetapi ia adalah alkohol yang berfungsi sebagai bahan pelarut atau bahan antiseptik. Sebagai contoh, kebiasaannya setiap doktor akan menyapu alcohol swab pada kulit untuk mematikan kuman-kuman dan bakteria sebelum menyuntik jarum untuk mengambil darah atau sebelum melakukan pembedahan. Selain itu, alkohol juga terkandung dalam beberapa jenis hand sanitizer yang banyak digunakan di hospital-hospital. Bertepatan dengan kenyataan Majlis Fatwa Kebangsaan, alkohol di dalam perubatan tidak memabukkan dan memudaratkan dan hukumnya harus jika ia mendatangkan kebaikan kepada manusia selagi kuantitinya terkawal. Perkara yang menjadi kontroversi seterusnya adalah penggunakan alkohol dalam minyak wangi. Tidak dinafikan bahawa sinonimnya minyak wangi dengan alkohol kerana sudah semestinya kandungan minyak wangi terdiri daripada alkohol di samping bahan kimia pewangi yang lain. Seperti ubat-ubatan, alkohol di dalam minyak wangi juga bukanlah alkohol tulen tetapi ia menggunakan absolute alcohol’, iaitu sejenis alkohol yang dicampurkan dengan bahan pelarut yang lain Zaharuddin, 2015. Kandungan alkohol daripada pembuatan minyak wangi ini amat berbeza dengan pembuatan arak. Kesan daripada minum alkohol dalam minyak wangi tidaklah menyebabkan mabuk tetapi boleh terus membawa kepada kematian. Etanol yang terkandung dalam minyak wangi sebenarnya akan hilang menerusi pemeruapan sebaik sahaja minyak wangi yang disembur bertemu dengan suhu badan manusia. Penggunaan alkohol dalam minyak wangi, perubatan dan makanan dikuatkan lagi dengan kesepakatan tokoh-tokoh perubatan dan ilmuwan Islam dalam Nadwah Fiqh Perubatan Islam ke-8 yang berlangsung di Kuwait pada 22 hingga 24 Mei 1995 yang menyatakan Muhamad Rafiqi, 2015 “Alkohol tidak najis dari segi syara’. Ini berdasarkan keterangan bahawa asal kepada sesuatu adalah suci. Tarjih bagi najis arak dan segala perkara yang memabukkan adalah ma’nawi batin bukannya hissi zahir. Maka, tidak mejadi kesalahan di sisi syarak hendak menggunakan alkohol dari sudut perubatan sebagai bahan pencuci antiseptik pada kulit dan kecederaan, ubat-ubatan, pembunuh kuman, pembersih kolon usus, krim campuran, dan ebagainya. Tiada kaitan antara pengharaman arak dengan mengambil manfaat daripada alkohol.” Nadwah Fiqh Perubatan Islam ke-8 Pembakaran alkohol akan menghasilkan karbon dioksida, CO2, air dan haba kerana ia merupakan sebatian organik yang terdiri daripada karbon, C, hidrogen, H dan oksigen, O. Ia merupakan tindak balas eksotermik. Menggunakan konsep ini, haba daripada pembakaran methanol dan etanol boleh digunakan untuk menggerakkan kenderaan bermotor. Ia bukanlah perkara yang baru kerana menurut Mathewson 1980 dalam bukunya berjudul The Manual for the Home and Farm Production of Alcohol Fuel’, pada tahun 1872, Nikolaus Otto telah mencipta enjin pembakaran dalaman pada waktu gasolin tidak boleh didapati. Etanol pada 180-190 proof telah digunakan. Negara-negara seperti Brazil, China, Rusia, Amerika Syarikat, Kesatuan Eropah dan Jepun telah menggunakan alkohol iaitu metanol dan etanol sebagai sumber bahan api untuk kereta. Brazil adalah pengeluar terbesar bahan api berasaskan alkohol di dunia yang difermentasikan daripada tebu Saylor, 2011. Sejak tahun 2003, teknologi enjin kereta yang menggunakan enjin-bahan api fleksibel yang dipanggil enjin Flex’ telah digunakan oleh pengeluar kenderaan major seperti Volkswagen, General Motors dan Fiat. Enjin Flex’ boleh menggunakan bahan api petrol, alkohol atau campuran kedua-duanya yang dipanggil gasohol. 12 Menurut Gale West dan Ngo Anh-Thu dalam pembentangan di AIEA2 International Conference and Workshop of the CAES di Universiti Laval, Quebec pada Ogos 2004, penggunaan metanol dan etanol sebagai bahan api mempunyai kebaikan dan keburukan. Antara kebaikan bahan api berasaskan alkohol ini ialah dapat mengurangkan kadar pencemaran udara kerana pembakaran alkohol tidak membebaskan bahan-bahan beracun ke atmosfera. Aldehid yang terhasil sebagai bahan sampingan etanol adalah berbahaya kepada hidung, mata, tekak dan mungkin boleh menyebabkan kanser. Tetapi, pada isipadu 23% etanol, pengeluaran aldehid boleh dikawal menggunakan penukar katalitik. Ini dapat mengurangkan pencemaran alam disebabkan oleh bahan tambah dalam petrol iaitu MTBE dan plumbum yang menjadi punca pencemaran air di samping membahayakan kesihatan. Etanol mengandungi peratusan oktana yang lebih tinggi daripada petrol yang mana akan memberikan pembakaran enjin yang lebih lengkap di samping mengurangkan pengeluaran asap ekzos. Dari sudut ekonomi, penggunaan metanol dan etanol sebagai bahan api dapat mengrangkan kos bagi mengimport minyak mentah bagi negara-negara bukan pengeluar petroleum yang merupakan sumber yang tidak boleh diperbaharui. Berbanding dengan alkohol, ia adalah salah satu stok makanan yang boleh diperbaharui yang mungkin boleh menggantikan bahan api fosil pada masa hadapan. Walaubagaimanapun, kos bagi pengguna yang menggunakan bahan api daripada metanol dan alkohol ini masih tinggi. Ini kerana di sesetengah negara seperti Kanada, kos pengeluaran bahan api alkohol masih mahal. Selain itu, kuasa pemanduan kereta yang menggunakan bahan api etanol adalah rendah yang menyebabkan lebih banyak bahan api diperlukan untuk perjalanan yang jauh berbanding dengan petrol Saylor, 2011. Pembeli model kereta jenis enjin flex juga mngalami kesukaran untuk menjual semula kereta mereka akibat harga jual semula yang rendah dan mendatangkan kerugian Brandao & Bastian-Pinto, 2008. Selain itu, jumlah stesen minyak yang menjual bahan api alkohol ini juga masih kurang dan ini turut menyebabkan peningkatan kos pengguna. Sifat etanol yang larut di dalam air juga merupakan salah satu kelemahan yang perlu diatasi kerana ia boleh mengurangkan kualiti bahan api kerana boleh menyebabkan pemisahan fasa dalam campuran petrol. Di samping itu, ia boleh menyebabkan kerosakan tangki minyak akibat hakisan Gale & Ngo, 2004. Di Jepun penggunaan bahan api metanol yang dipanggil GAIAX sejak tahun 1999 telah diharamkan kerana menyebabkan kebakaran kenderaan Saylor, 2011. Penggunaan bahan api berasaskan alkohol memerlukan kajian lebih lanjut kerana ia berpotensi sebagai bahan api untuk masa akan datang. KESIMPULAN Etanol atau etil alkohol adalah jenis alkohol yang paling diketahui umum kerana ia adalah satu-satunya ahli kumpulan berfungsi hidroksi yang dihasilkan untuk diminum oleh manusia sejak awal zaman peradaban. Walaupun sumber-sumber minuman beralkohol adalah daripada sumber alami iaitu buah-buahan dan sayur-sayuran ia masih lagi haram untuk diminum kerana sifatnya yang toksik dan memabukkan. Islam menekankan kesan penggunaan alkohol terhadap manusia dan bukannya sumber dari mana ia dihasilkan. Ramai dalam kalangan pengguna menyamakan alkohol dan arak, yang mana implikasinya, timbul kekeliruan terhadap beberapa produk gunaan dan masyarakat merasa ragu-ragu dalam memilih produk berkenaan di pasaran Mohd Aizat, 2011. Walaupun alkohol haram untuk diminum atau dimakan, kumpulan berfungsi hidroksil ini masih tetap berguna untuk kehidupan. Masyarakat perlu mempunyai ilmu pengetahuan yang tepat tentang arak dan alkohol bagi mengelakkan kekeliruan dalam penggunaannya dalam kehidupan seharian. RUJUKAN A. Anis Najiha & Wan Nadiah. 2014. Alkohol Arak dan Etanol dalam Makanan Halal. Jurnal Intelek, Vol 9, 40-51. Ahmad Sarwat, Lc. 2009. Kajian Tafsir Ayat Ahkam Ayat-Ayat Al-Quran yang Mengandungi Hukum Syariat. Indonesia DU Centre. Alcohol metabolism. 2007. US Department of Health and Human Services; National Institutes of Health; National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. Retrived 19 Mei 2016 from Al-Quran. 2 168, 2 219, 4 43, 5 90-91, 16 67, 109 2. Ali ibn Ahmad al-Wahidi. 2008. Asbab Al-Nuzul Terjemahan oleh Mokrane Guezzou. Amman, Jordan Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought. 13 Ammendola, A., Gemini, D., Iannacone, S., & et al. 2000. Gender And Peripheral Neuropathy In Chronic Alcoholism A Clinical–Electroneurographic Study. Alcohol and Alcoholism, 35, 368–371. Anis Najiha Ahmad, Tajul Aris Yang, Norziah Mohd Hani & Wan Nadiah Wan Abdullah. 2014. Alkohol Dalam Makanan Fatwa Semasa di Rantau Asia Tenggara. Ulum Islamiyyah Journal, Vol 14, 1-18. Atkins, Carey, & Ong, 2013. Organic Chemistry A Brief Course. Singapore McGraw-Hill Education Asia. Bosron, Ehrig, T., and Li, 1993. Genetic Factors In Alcohol Metabolism And Alcoholism. Seminars In Liver Disease, 13126–135. Brazel, S., Fyshe, S. & Linton, M. 2004. Foods That Harm Foods That Heal. New York The Reader’s Digest Association, Inc. Butterworth, 2003. Hepatic Encephalopathy—A Serious Complication Of Alcoholic Liver Disease. Alcohol Research & Health, 272, 143–145. Chang, R & Goldsby, 2013. Chemistry. New York McGraw-Hill Companies, Inc. Che Wan Jasimah Wan Mohamed Radzi. 2001. Konsep Kesihatan Melalui Pemakanan Pendekatan Islam Dan Sains. Kuala Lumpur Utusan Publication and Distributors. Ching, L. 2014. Pre-U Text STPM Biolygy. Petaling Jaya Sasbadi Sdn Bhd. Dr. MuhamadRafiqiHehsan. 2015. Q & A Fiqh Perubatan. Batu Caves, Selangor PTS Publications & Distributions Sdn Bhd. Dr. Zaharuddin Abdul Rahman. 2015. Fiqh Medik Mini. TerbitanPertama. Batu Caves, Selangor PTS Publications & Distributions Sdn Bhd. Fernandez–Sola, J., Estruch, R., Nicolas, & et al. 1997. Comparison Of Alcoholic Cardiomyopathy In Women Versus Men. American Journal of Cardiology, 80, 481–485. Hakimi Abdul Mutalib. 2011. Peringkat-peringkat Pengharaman Arak. Retrieved 6 Mei 2016 from Hornby, 2010. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English International Studdent’s Edition. 8th Edition. Oxford Oxford University Press. Israel, Y., Orrego, H., and Carmichael, 1994. Acetate-Mediated Effects Of Ethanol. Alcoholism Clinical And Experimental Research, 18144–148. Loft, S., Olesen, & Dossing, M. 1987. Increased Susceptibility To Liver Disease In Relation To Alcohol Consumption In Women. Scandinavian Journal of Gastroenterology, 22,1251–1256. Martin, Singleton, & Hiller-Sturmhofel, 2003. The Role of Thiamin in Alcoholic Brain Disease. Alcohol, Reasearch and Health, 272, 143-145. Mohd Aizat Jamaludin, Mahmood Zuhdi Hj. Abd. Majid, Mohd Anuar, Ramli, Nor Nadiha Mohd Zaki, Suhaimi Ab. Rahman & Dzulkifly Mat Hashim. 2011. Realisasi Pandangan Fuqaha Tentang Makanan Berasaskan Nilai Saintifik Semasa. Conference Paper of Seminar Hukum Islam Semasa VII, Jabatan Fiqh & Usul, APIUM. 14 Mokrane Guezzou. 2008. Asbab Al-Nuzul by Ali ibn Ahmad Al-Wahidi. Amman, Jordan Royal Aal al-Bayt Institute For Islamic Thought. Muhammad al-Khudri. 1964. Tarikh al-Tashri al-Islam. Ed. ke-6. Al-Qahirah Maktabah al-Tijariyyah al-Kubra. Muhammad Fakhruddin al-Razi. 1981. Tafsir Fakh al-Razi. Jilid XII. Beirut Dar al-Fikr. Nasrul Hisyam Nor Muhamad. 2004. Pandangan Yusof al-Qaradawi Terhadap Fiqh Semasa. Islamiyyat, 262, 69-81. Nduka Okafor. 2015. Production of Alcoholic Beverages. Encyclopedia of Life Support System Biotechnology, Vol V, 1-37. Nixon, S., Tivis, R., & Parsons, O. 1995. Behavioral Dysfunction And Cognitive Efficiency In Male And Female Alcoholics. Alcoholism Clinical and Experimental Research 193, 577–581. Paizah Ismail. 2012. Pelaksanaan Diyat Dalam Kerangka Perundangan Di Malaysia Cabaran Fiqh Semasa. Jurnal Fiqh, 1-20. Parsons, 1996. Alcohol abuse and alcoholism. In Nixon, ed. Neuropsychology for Clinical Practice. Washington, DC American Psychological Press. Samir Zakhari. 2006. Overview How Is Alcohol Metabolized By The Body?. Alcohol Research And Health National Institute On Alcohol Abuse And Alcoholism, Vol. 29, No. 4, 245-254. Siti Zulaekah, Yuli Kusumawati. 2005. Halal dan Haram Makanan Dalam Islam. SUHUF, Vol. XVII 1, 25-35. Smith, Mohd Shaari Azyze Mohd Salleh Azyze, Norliza Ghazali, Salwana Md Ali & Suraida Ramli. 2007. Organic Chemistry For Matriculation. Shah Alam McGraw-Hill Malaysia Sdn. Bhd. Sulaiman Noordin. 2006. Sains Menurut Perspektif Islam. Bangi Pusat Pengajian Umum UKM. Sulaiman Rahim. 2008. Keburukan dan Kebaikan Arak Alkohol dlm Al-Quran. Retrieved 6 Mei 2016 from Tortora, & Derrickson, 2012. Essentials of Anatomy and Physiology. 9th International student edition. New York Wiley. Tracey, & Baume, P. 2000. Anatomica The Complete Reference to the Human Body and How It Works. Australia Random House. Wansbrough, H. 1998. Chem Process in New Zealand Chemistry in Winemaking. New Zealand New Zealand Institute of Chemistry. Retrieved on 4 Mei 2016 from White, Jamieson–Drake, & Swartzwelder, 2002. Prevalence And Correlates Of Alcohol–Induced Blackouts Among College Students Results Of An E–Mail Survey. Journal of American College Health, 51, 117–131. Zubaidi Hj. Ahmad. 2014. Hukum Menggunakan Ethyl Alkohol Ethanol Sebagai Bahan Antiseptik. Retrieved 4 Mei 2016 from Zain 2011. Majlis Fatwa Kebangsaan Koleksi Fatwa Berkaitan Alkohol Dalam Makanan Dll. Retrieved 4 Mei 2016 from ... man keras. Alkohol juga dikenali sebagai minuman keras. Terdapat dua jenis alkohol yang memabukkan iaitu methanol dan etanol atau dikenali sebagai etil alkohol. Jenis methanol terhasil daripada kayu wood alcohol manakala etanol terhasil daripada proses fermentasi atau penapaian bijirin seperti beras, gandum, barli, buah-buahan dan sayur-sayuran Mohd Noor et. al, 2018. Jenis etanol alkohol sahaja yang boleh menghasilkan alkohol melalui proses fermentasi. Fermentasi merupakan suatu proses yang melibatkan perubahan kimia disebabkan oleh tindak balas yis atau bakteria yang dimasukkan sekali dalam perahan tersebut atau melalui bakteria liar yang terdapat di udara tanpa kehadiran oksigen. Setiap minuman a ...... Selain itu, penggunaan alkohol dalam minyak wangi juga dibolehkan. Hal ini kerana alkohol yang digunakan bukanlah alkohol tulen akan tetapi ianya dicampur dengan 'absolute alcohol', iaitu sejenis alkohol yang dicampurkan dengan bahan pelarut yang lain Mohd Noor, 2018. Sifat alkohol yang mudah meruap bersesuaian dengan kegunaan minyak wangi itu sendiri. ...... campurkan dengan bahan pelarut yang lain Mohd Noor, 2018. Sifat alkohol yang mudah meruap bersesuaian dengan kegunaan minyak wangi itu sendiri. Ianya akan hilang sejurus saja disembur ke badan manusia melalui proses pemeruapan. Dr. Yusuf al Qardawi menyatakan arak khamar itu diharamkan kerana kandungannya yang mempunyai alkohol yang memabukkan Mohd Noor et. al, 2018. Walaupun ianya mempunyai kandungan alkohol yang sedikit, akan tetapi akan tetap menjadi mabuk setelah diminum dengan kuantiti yang banyak maka ianya diharamkan. ...Produk kecantikan merupakan campuran bahan kimia yang berasal daripada sumber semula jadi atau sintetik yang boleh diperoleh daripada pelbagai sumber. Titik kawalan utama untuk ramuan produk kecantikan adalah sumber bahan dan keselamatan. Kedua-dua aspek ini juga perlu selari dan memenuhi keperluan halal-tayyib selari dengan hukum syarak yang membenarkan bahan-bahan yang suci dan selamat dalam sesuatu produk. Justeru, kajian ini mengkaji keselamatan dan status halal ramuan produk kesihatan dan kecantikan dengan merujuk kepada peraturan yang dikuatkuasakan oleh Bahagian Regulatori Farmasi Negara NPRA Malaysia dan Hub-Halal JAKIM, Malaysia. Kajian ini mendapati penggunaan produk kecantikan dikategorikan sebagai tahsiniyyah atau pelengkap untuk manusia menjalani kehidupan dengan lebih baik. Penggunaan produk kecantikan memberi keselesaan dan keyakinan kepada penampilan pengguna dalam interaksi seharian. Oleh itu, produk kecantikan mestilah bebas daripada bahan yang haram, najis, dan bahan terlarang yang boleh membahayakan pengguna. Penggunaan produk kecantikan yang mengandungi unsur-unsur ini adalah dilarang oleh hukum syarak. Islam menggalakkan umatnya menjauhi sebarang bentuk kemudaratan demi memelihara kesejahteraan manusia termasuk aspek rohani, jasmani, emosi, dan intelek. Penilaian terhadap keselamatan dan status halal bahan-bahan tersebut akan menjadi lebih mudah melalui pengkategorian berdasarkan spesifikasi yang dikenal pasti mengikut keperluan kosmetik Halal dan peraturan kosmetik badan-badan berkuasa.... al., 2011, the process of alcohol preparation whether it is used internally or using denatured alcohol non-dissolved such as carbonated beverages or mixed ingredients in food. Meanwhile, for external use or denature alcohol dehydrated involves fragrances such as perfume, deodorant and toNoor 2018, she describes alcohol from the scientific point of view, is an organic compound consisting of carbon C, hydrogen H, oxygen O which has a general formula C H 2 +1 OH for aliphatic alcohols and aromatic alcohols or known as phenol C 6 H 5 OH. WhileSuryatin, 2004gives a view that alcohol is also called a cereal alcohol, a chemical compound that has a molecular formula of C 2 H 5 OH or ethanol. ...Alcohol is an organic solvent that is widely used in the manufacturing industry, especially in food and beverage products. It is also widely used in cosmetic industries to produce products such as perfume, moisturizer and other personal care products. Despite its widespread application, discussions regarding the use of alcohol in cosmetics from the Shariah and scientific perspectives are still very limited. Thus, the main focus of the present study is to consider the halal status of alcohol as an ingredient in Shariah-based cosmetic products in Malaysia. The analysis focuses on different aspects of Shariah law and also draws on scientific findings from previous studies. Opinion from scholars in Shariah and scientific field are examined in this articles, and the different types of alcohol found in cosmetic products are also discussed. Keyword alcohol, cosmetic products, ShariahDrinking alcohol is one of the risk that faces the society, and the public health authorizes as well as the economics of countries. Several studies were conducted to understand the status of alcohol consumption. However, few studies reviewed the literature to identify the status quo of alcohol. This study aims to review the literature related to alcohol consumption. Keywords that are related to the topic were used to search for articles in reliable databases. The articles were filtered based on time, scope, language, and index. A timeframe of four years was used to have an update view of the consumption of alcohol. Only English articles related to alcohol consumption were used. The results of this systematic literature review indicate that most of the previous studies are quantitative. In addition, the result also showed that there is limited studies in developing countries. Social, economic and family related issues are consequence of excessive consumption of alcohol. There is a need for more studies in non-western context to understand the status and possible remedy for alcohol consumption. Peter Robert MartinCharles K. SingletonSusanne Hiller-SturmhöfelA deficiency in the essential nutrient thiamine resulting from chronic alcohol consumption is one factor underlying alcohol-induced brain damage. Thiamine is a helper molecule a cofactor required by three enzymes involved in two pathways of carbohydrate metabolism. Because intermediate products of these pathways are needed for the generation of other essential molecules in the cells building blocks of proteins and DNA as well as brain chemicals, a reduction in thiamine can interfere with numerous cellular functions, leading to serious brain disorders, including Wernicke-Korsakoff syndrome, which is found predominantly in alcoholics. Chronic alcohol consumption can result in thiamine deficiency by causing inadequate nutritional thiamine intake, decreased absorption of thiamine from the gastrointestinal tract, and impaired thiamine utilization in the cells. People differ in their susceptibility to thiamine deficiency, however, and different brain regions also may be more or less sensitive to this IsmailDiyat, or "Blood Money" is a sum to be paid by the criminal or his family in cases of "Qisas and Diyat", which generally concerns "Murder or causing bodily harm". However, the implementation of this law seems very difficult, if not impossible these days due to the change in values and society. This article analyses the way how to overcome these problems by a method known among some Islamic Scholars as "Contemporary Islamic Jurisprudence". Among the findings of this study are, even though the word of Allah and the sayings of Prophet Muhammad are absolute and universal the interpretations of the jurists on the verses and hadith are not the same. It has always been influenced, among others, by the realities of life according to the time and location. Therefore, to implement such laws nowadays the classical juristic on the related verses of the Quran and the hadith of the Prophet Muhammad should be revisited by taking into account the reality of current life and LoftK L Olesen Martin DøssingSex-related differences were prospectively studied in patients with the first presentation of alcoholic liver disease. Among 42 patients the diagnosis was cirrhosis in 8 women and 15 men, alcoholic hepatitis in 4 women and 1 man, steatosis in 6 women and 6 men, and no histologic changes were found in the liver biopsy specimens from 2 men p greater than The median range antipyrine clearance was versus ml/min and the clinical score in accordance with the Pugh modification of the Child-Turcotte classification was 8 5-13 versus 8 5-11 in the women and men, respectively p greater than In 5 women and only 1 man the antipyrine clearance was less than 5 ml/min, indicating an almost total loss of functional liver mass p less than whereas the Pugh score was above 11 in 6 women, but not in any of the men p less than On an average, the men estimated their total lifetime consumption of alcohol to be times greater and the number of days they had consumed more than 5 drinks times higher than the women p less than These ratios are reduced to and respectively p greater than if the female alcohol intake is adjusted to the average male volume of distribution. The results support the concept that women may develop similar, and sometimes even more severe, liver disease after consumption of less alcohol than men. The apparent difference in susceptibility to alcohol may be partly explained by differences in volume of study was conducted to examine the role of childhood behavioral disorders CBDs and residual attention deficit disorder ADDRT in alcohol-related cognitive dysfunction in male and female subjects. Alcoholic n = 44 females, 56 males and control n = 40 females, 40 males subjects completed assessments that included measures of CBDs, ADDRT, and cognitive and psychosocial functioning. Cognitive tests were specifically designed to assess efficiency in function. As expected, alcoholics were inferior to controls in their cognitive efficiency [F1,171 = p = Alcoholics reported more CBDs [F1,161 = p = regardless of sex. They also reported more ADDRT [F1,173 = p = than did controls. There were also sex [F1,173 = p = and group by sex effects [F1,173 = p = Female alcoholics reported more ADDRT symptoms than any other group. Regression equations conducted to clarify the relation between group, sex, CBDs, ADDRT, and cognitive efficiency indicated that the best predictor of cognitive efficiency was group classification alcoholic versus control. That is, although symptoms of behavioral disorders were reported significantly more frequently by both male and female alcoholic subjects, these symptoms could not account for the cognitive impairment observed in either compare the prevalence and cardiac status of male and female alcoholics with alcoholic cardiomyopathy during a 5-year period, all chronic alcoholics with dilated cardiomyopathy who had clinical symptoms of heart failure were included. Alcoholic cardiomyopathy was diagnosed in 10 chronic alcoholic women and in 26 men; the prevalence of alcoholic cardiomyopathy was similar in both sexes. No significant differences were observed in age, nutritional parameters, and clinical and radiologic data of heart failure between the 2 groups. Alcoholic women reported a significantly lower daily dose of ethanol p = a shorter duration of alcoholism p = and a lower total lifetime dose of ethanol consumption p = and had a lower New York Heart Association functional class than men. Women also had lesser ventricular dysfunction than men. In a multivariate analysis, left ventricular systolic dysfunction was related to the total lifetime dose of ethanol consumption p < but not to gender. Finally, when patients were matched for left ventricular ejection fraction, women had consumed a lower total lifetime dose of ethanol than men p < The prevalence of alcoholic women with dilated cardiomyopathy was found to be similar to that of alcoholic men, although women required a lower total lifetime dose of ethanol to develop the AmmendolaD GeminiS. IannacconeF BravaccioIn some alcohol-related pathologies of chronic alcoholism women are more vulnerable than men. A consecutive sample of 62 chronic alcoholics was studied, 18 females and 44 males, aged between 28 and 69 years to assess the incidence and distribution of peripheral neuropathy with regard to gender. All patients underwent clinical and neurological observations, laboratory tests, and electroneurography. Total lifetime dose of ethanol TLDE and other risk factors for neuropathy disease duration, age, nutritional status were calculated and correlated to sural nerve sensory-evoked potential SEP amplitude. In 42 patients we observed the presence of clinical and/or infraclinical neuropathy, mostly axonal, in 29 males and 13 females In women, compared to men, TLDE and disease duration were significantly inversely correlated to sural nerve SEP amplitude, in women, SEP amplitude is significantly reduced in relation to TLDE and disease duration increase. These data indicate a higher sensitivity of females towards the toxic effects of ethanol, other than malnutrition, on peripheral nerve authors conducted an e-mail survey of 772 college students to learn more about their experiences with blackouts. Approximately half 51% of those who had ever consumed alcohol reported they had experienced a blackout at some point in their lives, and 40% had experienced 1 in the year before the survey. Among those who drank in the 2 weeks before the survey, nearly 1 in 10 had experienced a blackout during that period. Many later learned that, during the blackout, they had vandalized property, driven an automobile, had sexual intercourse, or engaged in other risky behaviors. Experiencing 3 or more blackouts was associated with a variety of other experiences, including heavier drinking, lower grades, an earlier age of drinking onset, and having others express concerns about their drinking. The female students who reported blackouts during the 2 weeks before the survey drank far less than male students did during this time period, supporting the use of gender-specific definitions of risky drinking. Roger ButterworthHE is a serious complication of alcoholic liver disease that contributes to cognitive dysfunction in chronic alcoholic patients. In patients with HE, the damaged liver can no longer remove neurotoxic substances such as ammonia and manganese from the blood. As a result, these molecules may enter the brain, where they can exert a variety of harmful effects that interfere with normal neurotransmitter activity, impair motor functions, and cause structural alterations in the astrocytes. To prevent or treat HE in alcoholic patients with cirrhosis, physicians currently rely primarily on strategies to lower blood ammonia concentrations as well as on liver transplantation in patients with end-stage liver disease; new approaches also are also being investigated.

manfaat positif penggunaan alkohol dalam bidang industri adalah